TOLERANSI ANTAR PENGGUNA JALAN

TOLERANSI ANTAR PENGGUNA JALAN

            Jalan raya merupakan tempat bertemunya antar pengendara kendaraan. Entah itu motor, mobil, truk, becak, sepeda, pejalan kaki, dan lain sebagainya. Dalam berkendara, sering kita jumpai adanya pengendara yang tidak taat peraturan lalu lintas, dan kebanyakan tidak mau mengalah dalam berkendara, maunya ingin duluan. Hal-hal seperti itu sangat membahayakan diri pribadi maupun orang lain karena dapat memicu terjadinya kecelakaan. Toleransi dalam berkendara sangat diperlukan antar pengguna jalan. Karena tidak adanya toleransi, tatanan dalam lalu lintas akan terlihat semrawut karena saling srobot.

Contoh hal yang sering terjadi dalam berlalu lintas diantaranya melanggar lampu lalu lintas. Melanggar lampu lalu lintas bahkan sudah tidak dianggap tabu. Pengendara yang melanggar lampu lalu lintas secara langsung telah mengambil hak orang lain. Ketika lampu lalu lintas berwarna merah dan pengendara tersebut menerobosnya demi kepentingan pribadi, otomatis dirinya telah mempermainkan keselamatan orang lain bahkan dirinya sendiri.

Yang kedua yaitu tidak menghormati pejalan kaki. Tidak hanya mendahului kendaraan di depannya lewat lajur kanan, lewat lajur kiri pun sering terjadi. Apalagi kalau terjadi kemacetan, bahkan pengendara sepeda motor sering menerobos melalui trotoar. Hal itu juga sangat mengganggu pejalan kaki. Jika ada jalur khusus pejalan kaki mungkin lebih aman. Sayangnya di Indonesia jarang yang menerapkan jalur khusus tersebut. Pemerintah sekarang lebih gencar melebarkan jalan. Adapun yang sudah memiliki jalur khusus pejalan kaki malah disalahgunakan sebagai tempat parkir ataupun tempat berjualan.

Selanjutnya banyak rambu-rambu lalu lintas yang sudah terlupakan. Seperti adanya zebra cross yang sekarang jarang difungsikan. Para pejalan kaki lebih memilih menyeberang dimana saja asalkan sepi dan mudah untuk menyeberang. Masih banyak kasus lain dalam penggunaan jalan.

Di dalam berkendara harusnya kita saling mengerti satu sama lain, tidak mementingkan egoisme diri yang bahkan dapat membahayakan orang lain. Karena jalan raya itu digunakan oleh orang banyak. Ketika pengguna jalan sudah memiliki rasa toleransi yang tinggi, maka kemungkinan besar rasa nyaman dan aman tercipta diantara setiap pengguna jalan.